Webinar ini diagendakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2024 untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Tahun 2024 Oleh Kemenkes

Materi yang diberikan :

1. Materi Kebijakan Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja
2. Materi Kesiapan PDSKJI dalam Mendukung Program Keswa
3. Masalah dan Gangguan Jiwa yang Umum Terjadi di Tempat Kerja
4. Resiliensi dalam Dunia Kerja
5. Uji Pemahaman

Link Pendaftarran : https://lms.kemkes.go.id/courses/3be25202-6004-424f-87e8-c76929584954

Ngobrol Santai Tentang Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja: Mengapa Ini Penting?

Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar tentang kesehatan jiwa di tempat kerja? Mungkin banyak yang mengira, “Ah, itu bukan urusan kantor!” Padahal, kesehatan mental kita memainkan peran besar dalam kinerja sehari-hari.

Kesehatan Itu Hak Kita Semua
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan salah satu unsur penting dari kesejahteraan hidup yang harus diwujudkan. Tidak hanya tentang tubuh yang bugar, kesehatan juga mencakup aspek mental, spiritual, dan sosial. Artinya, individu baru bisa dikatakan sehat secara paripurna jika semua aspek ini seimbang. Di tempat kerja, penting untuk memahami bahwa kesehatan mental, yang sering terlupakan, adalah bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan.

Kesehatan jiwa berperan sebagai pondasi utama dalam menciptakan kualitas hidup yang utuh, terutama di lingkungan kerja. Stres berlebihan, tekanan kerja, dan ketidakmampuan mengelola emosi bisa berdampak langsung pada produktivitas dan kesejahteraan karyawan.

Mengapa Banyak yang Tidak Mendapatkan Bantuan?
Fakta yang mengkhawatirkan adalah kesenjangan pengobatan untuk masalah kesehatan jiwa di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, sangat besar. Lebih dari 90% masyarakat yang membutuhkan bantuan kesehatan jiwa tidak mendapatkannya. Itu berarti hanya kurang dari 10% pasien dengan gangguan jiwa yang memperoleh perawatan. Banyak individu yang mengalami masalah kesehatan jiwa mungkin merasa bahwa pengobatan tidak akan membantu mereka. Ada juga yang tidak mengenali gejala awal, atau tidak mampu membayar dan mengakses layanan kesehatan mental.

Masalahnya bukan hanya itu. Stigma sosial yang masih melekat kuat di masyarakat sering kali membuat orang merasa malu atau takut untuk mencari bantuan. Mereka takut dihakimi atau dianggap lemah, terutama di tempat kerja. Hal ini bisa memperparah gejala gangguan mental yang dialami, dan justru membuat kondisi mereka semakin buruk.